Our Love Story
Kami dipertemukan pertama kali di bangku SMA, tahun 2017.
Saat itu semesta hanya memberi izin untuk saling mengenal, belum untuk saling memiliki.
Waktu berjalan, jarak membentang. Namun, hati tetap terhubung lewat pesan-pesan kecil, BBM, WhatsApp, Instagram, cukup untuk menjaga rasa tetap tinggal diam-diam.
Tahun 2022, keberanian membawanya pulang.
Kali ini bukan hanya singgah, tapi datang dengan niat tulus untuk menetap.
Dalam waktu singkat, ia berdiri di depan orang tua saya, memohon restu dengan segenap keyakinan, membuktikan tanggung jawab, kedewasaan, dan kebaikan hatinya yang tak pernah saya duga sebelumnya.
Bagi dia, saya adalah wanita sederhana yang ia yakini mampu menemaninya tumbuh, menjadi istri dan ibu untuk keluarga kecil kami nanti.
Kami percaya, cinta bukan sekadar kata, tetapi rumah untuk saling pulang, saling menerima, saling memaafkan, dan bertahan.
InsyaAllah, pada 6 Agustus 2025, kami akan merajut janji suci di hadapan Allah dan orang-orang tercinta.
Mohon doa restu agar perjalanan ini diberkahi, dan kisah sederhana ini tetap abadi sampai menua bersama.
“Bersama, kita bukan hanya saling mencintai, tapi juga saling menemukan rumah dalam diri masing-masing.”