Our Love Story
Awal dari Sebuah Pertemuan Sederhana
Cinta ini berawal dari niat baik seorang ibu.
Ibu dari sahabatku, tanpa banyak basa-basi, suatu hari berkata, “Aku ingin kenalkan kamu dengan keponakanku.” Dengan hati yang terbuka, aku mengiyakan. Tak ada ekspektasi apa-apa, hanya harapan agar pertemuan itu membawa kebaikan.
Pertemuan pertama kami berlangsung di rumah sahabatku. Aku datang sendiri, sementara dia hadir bersama keluarganya. Suasananya hangat, penuh tawa canggung dan obrolan pelan yang mencoba mencari kecocokan. Tapi dari pertemuan itu, aku tahu… ada sesuatu yang berbeda.
Setelah hari itu, kami mulai saling mengenal lewat WhatsApp. Dari chat ringan hingga obrolan panjang di malam hari. Kami bertemu beberapa kali, nonton film di bioskop, makan bersama, dan menikmati waktu berdua yang terasa begitu alami.
Hari demi hari berlalu, dan tanpa disadari, dalam diam aku mulai menyimpan rasa. Enam bulan sejak pertemuan pertama, hatiku mantap “aku ingin melamarnya”.
Dan kini, enam bulan setelah lamaran itu, kami sedang menghitung hari menuju janji suci pernikahan.
Semuanya dimulai dari pertemuan sederhana, dari sebuah niat tulus untuk saling memperkenalkan. Siapa sangka, dari situ kami menemukan rumah, bukan dalam bentuk bangunan, tapi dalam bentuk satu sama lain.