Our Jurney
Kisah Cinta
Setiap langkah membawa kenangan indah.
Pertemuan: Sepenggal Awal di Layar Kaca
Tak ada peristiwa yang hadir tanpa alasan. Semesta, dalam diamnya, kerap menyusun takdir dengan cara yang tak terduga. Barangkali itulah yang terjadi pada kami—dua jiwa asing yang dipertemukan bukan di taman atau meja hidangan, melainkan dalam ruang maya yang hening: sebuah pesan singkat di Instagram pada tahun 2022.
Awalnya hanyalah balasan sederhana, tak lebih dari sekadar interaksi biasa di antara dua akun. Tapi siapa sangka, dari baris-baris pesan itulah benih cerita kami mulai tumbuh. Tak ada yang menyangka bahwa pertemuan digital itu akan menjadi gerbang menuju ikatan yang perlahan menjadi nyata. Sebab dalam cinta, sering kali bukan kita yang memilih, melainkan hati yang menemukan jalannya sendiri.
Pendekatan: Tanpa Kata, Tapi Nyata
Cinta tak selalu datang dengan gemuruh. Kadang ia tumbuh perlahan, diam-diam, dari kebersamaan yang tak disengaja namun terasa begitu alami. Seiring waktu berjalan, langkah kami semakin sering berdampingan. Tak pernah ada pengakuan atau janji yang terucap, namun segala sesuatu di sekitar kami seakan mengarahkan pada satu tujuan yang sama—menyatukan dua hati yang diam-diam telah saling mengerti.
Kami tak pernah menyebutnya ‘pacaran’, karena memang bukan itu yang kami jalani. Tapi semesta seolah terus mengirimkan alasan untuk bertemu, untuk saling berbagi cerita, tawa, bahkan diam yang tak canggung. Dalam ketenangan itu, rasa tumbuh; bukan karena paksaan, tapi karena kehadiran yang selalu terasa pas.
Lamaran: Menuju Janji Satu Hati
Segalanya bermula dari pertemuan yang tak pernah kami rencanakan—sebuah kisah yang seolah digariskan oleh tangan tak terlihat. Langkah demi langkah kami lalui, tanpa pernah tahu pasti ke mana arah akhir cerita ini. Tapi Allah SWT, dalam kebijaksanaan-Nya, perlahan menuntun kami menuju sesuatu yang lebih dari sekadar kebersamaan: sebuah ikatan yang suci, penuh harap, dan diridhoi oleh-Nya.
Di bulan April 2025, dalam suasana yang sederhana namun hangat, kami mengikat janji di hadapan keluarga. Bukan hanya sebagai dua insan yang saling menyayangi, tapi sebagai dua jiwa yang siap melangkah bersama dalam satu tujuan: membangun rumah dalam cinta dan iman.
Di titik Takdir, Kami Bersama
Kami memilih untuk menapaki tahap tertinggi dalam perjalanan ini—mengikat janji suci dalam pernikahan, yang Insya Allah akan kami laksanakan di bulan Juni ini. Bukan karena waktu telah memaksa, tetapi karena hati kami telah mantap dan ridha-Nya terasa begitu dekat.
Sebagaimana petuah Sayyidina Ali bin Abi Thalib yang kami pegang erat, “Apa yang menjadi takdirmu akan menemukan jalannya untuk menemukanmu.” Dan hari itu, takdir kami akhirnya bersama.
Thank You
for reading our story