AWAL BERTEMU
2012
Kami satu kelas di sekolah yang sama. Ceritanya dimulai… gara-gara tunggakan SPP!
Azis nggak boleh ikut ujian karena belum bayar, dan Jeje—yang kebetulan jadi bendahara kelas—mendadak jadi pahlawan dompet. Dengan penuh rasa perduli, Jeje bantu Azis pakai uang kas kelas
.Dari situ, Azis mulai genit. Tiap hari ngasih senyuman ¾ watt, kadang dibumbui rayuan gombal tingkat RT.
Awalnya kesel, tapi kok lama-lama… hati gak karuan dan luluh lantah dengan mulut manisnya yg selalu muncul.
Dan begitulah, benih-benih rasa mulai tumbuh di antara tumpukan buku dan absen kelas.
BERKOMITMEN BERSAMA
2013
Mulai dari sapa-sapaan, lanjut ke ngobrol intens, curhat, dan bercanda. Kadang chat sampai tengah malam bela belain online di Warnet Hadun Jalan Baru maklum dulu lebih baik buat bayaran SPP ketimbang Handphone, Angkot 02 dan Vespa biru lah jadi saksi kendaraan yg paling kita cintai dan sukai buat turing ke Plaza Depok buat nonton hehe
Akhirnya kami resmi pacaran—dengan status: teman sekelas, pacar sah, dan saksi absensi harian.
Perjalan panjang
2013 – Sekarang
Hubungan kami nggak cuma berisi tawa, tapi juga ujian (bukan cuma ujian sekolah ya).
Sampai saling bantu ngerjain tugas atau nyari kerjaan. Tapi kami terus bertahan, saling belajar, saling sabar, dan saling kerja sama untuk menggocek orang tua supaya bisa berduaan …meski kadang beda selera makanan apalagi soal agama
dan akhirnya
Setelah 12 tahun bersama, kami sadar: ini bukan sekadar cerita cinta biasa.
Ini tentang tumbuh bersama, jatuh cinta berkali-kali pada orang yang sama, dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan—dalam ikatan yang suci dan (semoga) penuh diskon belanja keluarga muda.