Our Love Story
2016 – Awal Pertemuan
Bismillah…
Kisah pertama kali kami bertemu dan dikenalkan sebagai teman satu organisasi paguyuban daerah, tepatnya ditahun 2016 pada saat kegiatan kaderisasi anggota baru yang dilakasanakan pada malam hari di Pantai Senggigi Lombok. Kami berdua sama-sama menjadi calon anggota baru yang akan dikader, dengan roundown acara yang kami ikuti layaknya yang dilakukan organisasi-organisasi lain pada umumnya diantaranya pengarahan materi dan penggojlokkan. Sebelum kami di sah kan sebagai anggota organisasi kami pun duduk berkumpul dibawah kegelapan diantara barisan pohon kelapa bersama deburan ombak pantai malam bersama-sama dengan seluruh calon anggota yang akan dikader berjumlah +- 20 orang, kamipun beristirahat sambil mengeluarkan sumpah serapah, unek unek serta luapan emosi masing-masing atas penggojlokkan, pada saat itulah kami dari calon anggota saling memperkenalkan diri sambil bercanda gurau. Pada saat Tiyas menceritakan tentang dirinya terkait latar belakang pendidikannya, saya pun menyela omongannya dengan antusias menerangkan bahwa dia dan saya adalah kaka adek tingkatan (bahasanya senioran yee) difakultas yang sama di Universitas Mataram cuma beda prodi sekaligus memperkenalkan diri. Dengan adanya kejadian itu maka terjadilah kisah kami, walapun setelah dari itu kebetulan kami masih memiliki cerita masing-masing.
2017 – Menjalin Hubungan
Kedekatan kami dengan dunia organisasi membuat kami makin sering bertukar cerita satu sama lain dan membuat kami merasa cukup dekat sebagai teman (adek-kakaan). Awalnya hanya sekadar teman berbagi cerita, perlahan rasa itu tumbuh, tanpa kami sadari sudah menjadi bagian penting dalam hidup masing-masing. Pada suatu kegiatan organisasi yang diadakan dibima (DAM Kolo Kecamatan Asakota Kelurahan Kolo), kami berdua diberikan kepercayaan (dipilih) oleh pengurus inti yang menjabat pada saat itu saya sebagai ketua panitia dan tiyas sebagai bendahara panitia, singkatnya saya pun mulai merasa ada kecocokan dengan tiyas dan memberanikan diri menyatakan perasaan saya 27 November 2017 pukul 21.30 didepan kosnya tiyas, dengan jawaban dari tiyas yang mungkin saat ini cukup klise “maaf ya kak tiyas ga bisa” jeda beberapa saat.. “(lanjut) maaf ga bisa nolak!!” kami pun sah berpacaran (ga pake adegan tempelan materai seperti film dilan wkwkwk). Dan saat itupun kami berdua sama-sama melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan organisasi. Saya menjabat sabagai Ketua Umum dan Tiyas menjadi Bendahara Umum periode 2017-2018.
Kami pun sampai pada saat dimana sama-sama dihadapkan dengan tantangan hidup masing-masing yang sedikit mempengaruhi hubungan kami, fase yang mungkin orang banyak lewati seperti jenuh, capek, dan semua dinamika suka duka yang terjadi dihidup kami masing-masing. Hari-hari kami lewati bukan tanpa cobaan, tapi kami terus menjalankan hubungan kami dengan sepenuh hati.
2025 – Menikah
Setelah berjalan 8 tahun kami saling kenal, semakin membuat kami yakin satu sama lain untuk melangkah lebih jauh. Sehingga pada bulan Mei 2025 kami yakinkan diri sampai di tahap lamaran. Akhir dari perjalanan pencarian kami masing-masing sampailah pada tahap kami untuk memulai awal cerita kami bersama sebagai keluarga yang Insya Allah kami yakin untuk membangunnya bersama. Semoga langkah kami selalu diberkahi dan diridhakan oleh Allah SWT