Our Journey
Kisah Cinta
Setiap langkah membawa kenangan indah.
Awal Pertemuan
Pada suatu waktu, di akhir tahun dua ribu dua puluh yang tenang,
Dua hati patah bertemu tanpa ada yang menang.
Putri—gadis periang dengan senyum yang ringan,
Syafiq—pemuda ramah, songong kadang-kadang, tapi tetap menyenangkan.
Mereka bertemu di sela organisasi dan tugas yang membentang,
Ngopi di coffeshop, bercerita hingga senja menghilang.
Syafiq bukan tipe yang putri cari dalam bayang begitu sebaliknya karna memang murni berteman.
Syafiq pun sempat menjodohkan Putri dengan kawannya yang datang.
Berkomitmen Bersama
Namun semesta punya cara yang tak bisa ditebak terang,
Diam-diam perasaan tumbuh, walau tak pernah diumumkan dengan lantang.
Tak ingin pacaran, sebab takut luka berulang,
Mereka sepakat, jika berjodoh, maka menikah adalah langkah yang paling tenang.
Tahun berganti, perjalanan tetap berjalan,
Dari dua ribu dua puluh satu hingga dua ribu dua puluh lima yang perlahan.
Setiap bertemu, tak pernah hanya berdua dalam perjalan,
Karena Safiq selalu membawa dua temannya sebagai tambahan.
Katanya, “Biar rame, biar seru, biar tak ada kesunyian,”
Padahal mungkin itu caranya menjaga hati dari godaan.
Bercanda, bercakap, berbahagia dalam kebersamaan,
Sambil diam-diam menabung rindu yang tak pernah diucapkan.
Lamaran
Hingga akhirnya, pada tanggal 30 Mei 2025, niat diikat dengan keberanian,
Safiq melamar Putri, dengan kalimat tanpa keraguan.
Tak ada lagi basa-basi atau candaan sebagai perhiasan,
Hanya ada satu ajakan: “Mari lanjutkan perjalanan, sampai halal dalam ikatan.”
Pernikahan
Dan pada tanggal 3 Agustus 2025, janji itu diteguhkan dalam genggaman,
Dua hati bersatu dalam satu tujuan,
Bukan lagi tentang pertemanan atau sekadar perasaan,
Tapi tentang rumah, tentang pulang, tentang kita yang menjadi satu dalam kehidupan.
Terima kasih telah menjadi saksi perjalanan,
Kisah ini bukan akhir, ini adalah awal dari pengabdian.
Thank You
for reading our story