Kami pertama kali bertemu dalam sebuah kegiatan pengabdian masyarakat. Saat itu, semuanya terasa profesional, diskusi, kerja sama, rapat-rapat kecil yang penuh ide dan semangat. Tidak ada yang terlalu personal, hanya rekan satu tim yang saling mendukung demi tujuan bersama.
Setelah program pengabdian selesai, kami mengira segalanya akan kembali biasa saja. Tapi justru sebaliknya, kami jadi lebih sering mengobrol, bertukar cerita, dan perlahan mencoba mengenal satu sama lain lebih dalam. Tidak lagi sekadar rekan kerja, tapi sahabat yang nyaman.